Rabu, 26 Oktober 2011

Layanan Telematika

Dizaman sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat dan telah mempengaruhi gaya hidup seorang pengguna teknologi. Sebagai contoh dalam perkembangan telekomunikasi, media dan informasi banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai kegiatan bisnis berbagai bidang antaranya perdagangan, industri, pemerintah dan sebagainya. Dengan menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi eloktromagnetik sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia.

Berikut bentuk Layanan Telematika :

1. Layanan Informasi

Penggunaan teknologi telematika pada era modernisasi ini sangat penting, karena dalam peranannya layanan ini bisa menjadi sebagai pusat segala informasi yang berada di dalam maupun dari luar sebuah negara tanpa harus mengunjungi sebuah negara. Selain sebagai layanan informasi, teknologi telematika juga sebagai pusat bisnis yang cukup menjanjikan. Dalam pelayanan informasi ini bisa dijangkau baik dikota maupun didesa dengan adanya penyebaran jaringan yang merata tanpa harus membedakan tingkat kebutuhan mana yang lebih banyak. Dengan tingkat penyebaran yang merata bisa membangun sumber daya manusia yang baik dan memiliki daya saing yang kuat dalam membangun sebuah negara. Dan peran pemerintah disini sangat penting dalam membangun sebuah layanan informasi, tanpa campur tangan dari pemerintah sumber daya manusia yang ada tidak akan bisa memanfaatkan layanan informasi yang telah disediakan seperti penggunaan internet dan sebagainya.

2. Layanan Keamanan

Merupakan layanan yang menyediakan fasilitas untuk keamanan informasi dan data yang sudah ada. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Contohnya menggunakan Firewall dan anti virus yang ada.

3. Layanan Context Aware & Event Base

Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang melakukan pertemuan dengan klien, maka context-aware pada mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang melakukan pertemuan dengan klien dan akan menolak semua panggilan telepon yang tidak berkaitan dengan acara tersebut. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:

1. The acquisition of context

Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

2. The abstraction and understanding of context

Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

3. Application behaviour based on the recognized context

Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

4. Layanan Perbaikan Sumber

Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.

Sumber : http://rahmaekaputri.blogspot.com/2011/10/layanan-layanan-dalam-telematika_22.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar