Senin, 30 November 2009

PEMBAGIAN DAGING QURBAN YANG TIDAK RATA



Setiap tahun umat muslim melakukan ibadah qurban dimana mereka harus menyembelih seekor domba atau seekor sapi untuk membersihkan harta mereka yang telah didapat selama setahun penuh dan membagikannya kepada orang yang membutuhkannya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, disuatu masjid mereka selalu menerima dan menyalurkan hewan qurban dari para pengqurban untuk dibagikan kepada semua orang yang membutuhkannya. Dengan jumlah hewan qurban yang lumayan banyak mereka menyembelih hewan qurban tersebut, tetapi ada yang berbeda pada tahun sekarang ini. Dimana para pengqurban tidak menitipkan hewan qurban pada masjid tersebut, dikarenakan dalam pembagian daging qurban yang tidak rata dan sebagian daging tersebut dipakai untuk panitia itu sendiri atau dibagikan kepada warga yang mampu. Disini mereka tidak lagi menaruh kepercayaan kepada masjid tersebut dan hanya sedikit yang menitipkan hewan qurban ke masjid tersebut. Warga lebih memilih memotong sendiri hewan qurban mereka atau menitipkan kepada masjid yang lain yang lebih adil dalam pembagian dagging qurban tersebut. Dan pada akhir penggantian mengurus masjid, warga sekitar masjid tersebut menginginkan dewan pengurus masjid yang adil dalam pembagian daging qurban tersebut. Dan keinginan mereka terhadap pengurus masjid yang baru dan adil terpenuhi juga, mereka pun mempercayakan hewan qurban mereka ke masjid tersebut untuk disembelih dan dibagikan ke warga yang kurang mampu.

Ringkasan diatas adalah salah satu contoh dimana konflik tersebut terjadi secara tidak langsung dimana konflik tersebut tidak saling bertatap muka antara kedua belah pihak. Dan cara menyelesaikan konflik tersebut adalah dengan cara pemilihan ulang kembali pengurus masjid tersebut dan memilihnya dengan yang baru.

Disini merupakan salah satu sisi dimana dinamika konflik tersebut sering terjadi dikehidupan kita sehari-hari tanpa kita sadari dan menjadi hal yang wajar dalam kehidupan kita. Ada beberapa macam konflik, diantaranya:

1. Konflik Emosi.

Dimana konflik tersebut terjadi karena keadaan yang tidak kondusif dan menilaian orang terhadap suatu kelompok tersebut tidak baik yang melibatkan emosi pada diri seseorang untuk mengungkapkan semua keinginannya. Tetapi konflik tidak selalu berpandangan negatif, karena dengan adanya konflik kita bisa mengetahui apa yang sedang kita lakukan tanpa harus menyebarkan konflik tersebut kebagian lainnya hanya dan situasi.

2. Manifes Konflik.

Kedua belah pihak menggunakan akal logika mereka dan menganalisa untuk mengetahui letak konflik tersebut untuk bisa mereka pecahkan bersama-sama tanpa harus merugikan pihak yang lain dan mereka mempresepsikan hasil pemikiran mereka adalah suatu hal yang harus bisa mereka selesaikan dan diterima oleh orang banyak.

3. Hasil Konflik.

Konflik sering terjadi ditubuh suatu organisasi, daan pada akhirnya mereka akan menemukan hasil dari konflik mereka dengan cara mereka memperbaiki kinerja mereka dalam mengambil keputusan dalam suatu pekerjaan dan menghasilkan suatu keputusan yang bisa diterima oleh semua anggota.

CARA PENYELESAIAN KONFLIK DI KARANG TARUNA

\

Karang taruna merupakan suatu kelompok yang terdirikan atas para pemuda-pemudi yang dibimbing oleh tokoh masyarakat setempat. Tujuan karang taruna didirikan adalah untuk membangun para pemuda-pemudi yang berada diwilayah tersebut untuk bisa dijadikan partisipan untuk membangun wilayah tersebut dan dimasa yang akan datang jika mereka menjadi pemimpin mereka bisa menjadi contoh bagi orang banyak atau bawahannya. Secara tidak langsung mereka telah diberi pembekalan yang tanpa mereka sadari yang diperoleh dari kegiatan tersebut dan mereka bisa bertanggung jawab atas tugas mereka. Contohnya adalah jika ada hari-hari nasional maupun acara keagamaan mereka bisa berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.

Sebagai contoh, disuatu daerah dimana daerah tersebut sedang mengadakan acara hari nasional dan karang taruna didaerah tersebut diberi tanggung jawab atas acara tersebut. Mereka diberi wewenang untuk bisa menjalankan acara tersebut sebaik mungkin agar warga didaerah tersebut bisa terhibur. Saat mereka menerima tugas tersebut mereka langsung mengadakan perundingan, dimana mereka ingin mengadakan acara tersebut dengan semeriah mungkin dan saat perundingan sedang dilakukan terjadi perselisihan pendapat dimana mereka menginginkan pendapat mereka bisa disetujui dan diangkat sebagai tema acara tersebut. Akhirnya setelah mereka melakukan perselisihan pendapat, mereka memutuskan untuk bisa meredam semua rasa egois mereka dan mengambil jalan terbaik yaitu dengan memanggil tokoh masyarakat daerah tersebut sebagai mediator dimana sang tokoh tersebut sebagai jalan tengah untuk memecahkan masalah tersebut. Dimana tokoh masyarakat tersebut menjelaskan cara untuk menjelaskan masalah tersebut, diantaranya:

1. Menjelaskan Aturan dan Prosedur.

Beberapa konflik muncul dari kaidah pengambilan keputusan, dimana konsekuensi tersebut harus dilandasi dengan aturan dan prosedur.

2. Meningkatkan komunikasi dan Pemahaman.

Dimana komunikasi sangat penting dalam melakukan perundingan agar bisa memperkecil konflik yang terjadi bahkan bisa terjadi konflik antar kelompok. Dimana perbedaan tersebut harus dikenali, dibahas dan memahami konflik yang sedang terjadi dan bisa mengambil suatu keputusan yang mutlak dan disepakati bersama.

3. Menekankan Tujuan yang Tinggi.

Maksud dari melakukan penekanan tujuan yang tinggi adalah untuk bisa melakukan perencanaan ulang yang lebih baik agar konflik yang terjadi bisa teratasi dan rencana yang telah disiapkan tidak terbuang percuma karena terjadinya konflik.

Kesimpulan:

Dari penjelasan diatas, bahwa setiap terjadi konflik antara individu maupun kelompok harus ditangani dengan kepala yang dingin dan memendam semua rasa egois agar tercipta suatu kesepakatan bersama tanpa harus merugikan semua pihak dan bisa diikuti ole semua anggota.

PENGERTIAN HUBUNGAN ANTARA KONFLIK,KEPUTUSAN DAN SOLUSI

Disetiap suatu organisasi pasti mengalami masalah-masalah yang terjadi didalam tubuh organisasi tersebut atau sering disebut sebagai konflik internal, baik itu mengenai keputusan-keputusan dari berbagai pihak yang merasa bahwa hasil pemikiran mereka merasa paling benar dan hasil pemikiran mereka ingin dijadikan sebagai keputusan dan organisasi tersebut harus menjalani hasil keputusan pemikiran mereka. Tapi konflik tersebut itu merupakan hal wajar dalam pengambilan keputusan disetiap tubuh organisasi, karena didalam tubuh organisasi tersebut banyaknya individu atau kelompok dan setiap individu ataupun kelompok memiliki pemikiran mereka yang berbeda-beda dan tidak mungkin sama hasil pemikiran atau keputusan disetiap individu maupun kelompok yang berada dalam tubuh organisasi tersebut.

Dan hal tersebut merupakan hal yang positif disetiap tubuh organisasi, karena dengan adanya perbedaan antara setiap individu maupun kelompok dalam mengambil suatu keputusan merupakan salah satu proses dalam pengambilan keputusan dimana hasil dari keputusan tersebut akan menyatukan visi setiap individu atau kelompok untuk memperoleh solusi yang baik untuk kemajuan organisasi tersebut. Dalam setiap tubuh organisasi pasti ada konflik, dengan adanya konflik disetiap organisasi akan mencegah keuntungan sepihak dan keputusan-keputusan yang otoriter. Dan menurut pandangan ahli bidang organisasi, jika konflik tersebut melebih kadarnya akan mengganggu dinamika ditubuh organisasi tersebut. Karena konflik merupakan aspek tak bisa dihindarkan dari hidup modern ini dan berbagai kepribadian yang berbeda-beda, komunikasi yang kurang lancar(tanpa tatap muka secara langsung), semakin banyaknya team, dan ekonomi global yang menghubungkan antar budaya merupakan penyebab dari terjadinya konflik.

Ada beberapa situasi yang menyebabkan konflik:

1. Saling tunjuk setiap individu dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

2. Berbagai macam kepribadian dan system penilaian dalam suatu organisasi.

3. Memperebutkan sumber daya yang terbatas.

4. Komunikasi yang kurang antara individu.

Setiap ada konflik pasti ada solusi. Solusi merupakan suatu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat dari konflik dalam suatu organisasi. Dalam hal pengambilan keputusan solusi digunakan sebagai alat untuk memecahkan suatu masalah antara kedua belah pihak dan menyatukan pendapat menjadi sepakat untuk dijalankan seluruh anggota suatu organisasi. Dalam hal ini solusi menjadi jalan yang terbaik untuk setiap keputusan yang telah dipilih, karena dengan adanya solusi semua masalah yang bisa teratasi tanpa adanya kontak fisik jika terjadi konflik dalam suatu organisasi.